Senin, 14 Mei 2018

Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Evaluasi Hasil Kegiatan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Evaluasi diri pada akhir semester 2 terdiri atas evaluasi mandiri dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran terhadap setiap peserta didik. Evaluasi kelompok untuk mengetahui interaksi yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan pembelajaran
baguswahyu11.blogspot.com

Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
 Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single-level marketing) atau multi tingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.
Produsen kerajinan selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri atas beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual, disebut multi level marketing Produk perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multi level marketing wajib memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2008.
ajengakdp.blogspot.com

Penghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Penghitung Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Biaya produksi adalah biaya biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Tabel. Contoh Penghitungan Biaya produksi


Biaya bahan baku
Rp ...................................................................
Biaya tenaga kerja
Rp ...............................................................
Biaya overhead
Rp ............................................................... +
Biaya produksi
Rp ...............................................................

Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

. Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
            Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide produk kerajinan, pembuatan sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
            Objek budaya lokal dapat objek 2 (dua) dimensi seperti relief dan motif, atau 3 (tiga) dimensi seperti bangunan, alat musik dan senjata.

1.      Pencarian Ide Produk
Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan kerajinan objek budaya lokal, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini.
·         Objek budaya lokal apa yang akan menjadi inspirasi?
·         Produk kerajinan apa yang akan dibuat?
·         Siapa yang akan menggunakan produk kerajinan tersebut?
·         Bahan/material apa yang apa saja yang akan dipakai?
·         Warna dan/atau motif apa yang akan digunakan?
·         Adakah teknik warna tertentu yang akan digunakan?
·         Bagaimana proses pembuatan produk tersebut?
·         Alat apa yang dibutuhkan?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam kelompok dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya.


2.      Membuat Gambar/Sketsa
    Ide-ide produk, rencana atau rancangan dari produk kerajinan digambarkan atau dibuatkan sketsanya agar ide yang abstrak menjadi berwujud. Ide-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari penggunaan penghapus.

3.   Pilih Ide Terbaik
      Setelah kamu menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat.

4.  Prototyping atau Membuat Studi Model
      Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Kerajinan yang akan dibuat berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya.

5.  Perencanaan Produksi
     Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan mudah dan terencana.

a. Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Objek         Benda Lokal
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkotan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernafasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.


b. Kemasan Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal
Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari tempat produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand.
 Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk melindungi produk serta memberikan kemudahan untuk distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung pada produk yang akan dikemas. Kemasan produk sebaiknya memberikan identitas atau brand dari produk tersebut atau dari produsennya.
http://ajengakdp.blogspot.co.id

Perencanaan Usaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

A.PERENCANAAN Usaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan  6M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine(peralatan), Method (cara kerja), Market (pasar). Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan ketersediaan material/bahan baku dan keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar.


baguswahyu11.blogspot.com/

Minggu, 13 Mei 2018

pengertian Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


BAB 1
WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN
 INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL


Setiap jenis budaya tradisi baik non benda maupun artefak /objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan menjadi produk kerajinan. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan khas daerah yang mengambil isnpirasi dari budaya tradisi daerahnya masing – masing.

Senin, 07 Mei 2018

sistem pemasaran terpilih

sistem pemasaran terpilih

Pemanfaatan sumberdaya genetic menunjang perakitan varietas unggul. Kegiatan bisnis tanaman hias di dalam negeri telah berkembang menjadi usaha komersial yang menguntungkan dan berorientasi pasar domestik maupun global. Di dalam pelaksanaan sistem usahatani tanaman hias, sebagian pengusaha menerapkan pola agrobisnis dan agroindustri dengan tujuan untuk mencapai mutu standar hasil sesuai preferensi Konsumen. Penerapan pola agrobisnis dan agroindustri berdampak pada peningkatan kebutuhan akan sarana produksi Di antara sarana produksi yang banyak dibutuhkan oleh produsen florikultura, varietas unggul merupakan yang paling penting. Sebagian besar varietas unggul tanaman hias masih diimpor dari luar negeri. Dari sisi kelayakan bisnis, penggunaan varietas impor secara berkelanjutan akan mengakibatkan penurunan nilai profit yang diterima petani, Hal ini karena peningkatan biaya produksi untuk pembayaran royalti maupun biaya transportasi sangat tinggi sebagai konsekuensi langsung dari tingginya nilai mata uang asing. Dengan demikian pada akhirnya produk tanaman hias mengalami penurunan daya saing di pasar domestik, regional maupun internasional. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan penyediaan varietas unggul nasional yang dirakit dari potensi nasional. Dalam rangka penyediaan varietas unggul di dalam negeri maka sejak lima tahun terakhir Balai Penelitian Tanaman Hias telah melaksanakan kegiatan perakitan varietas tanaman hias secara intensif Sasaran program pemuliaan tanaman hias adalah mendapatkan varietas unggul baru yang novelty, adaptif terhadap kondisi tropik, dan tahan terhadap hama/penyakit penting pada berbagai jenis tanaman hias penting, seperti anggrek sphatoglotis, vanda, dendrobium, mawar, krisan, anyelir, anthurium, Gladiol, dan Sedap malam. Secara tradisonal perbaikan varietas tanaman hias dilakukan melalui persilangan antara tetua terpilih dan seleksi tanaman F1 yang memiliki Kombinasi karakter yang diinginkan Seiring dengan kemajuan pengetahuan di bidang biologi sel dan biologi molekuler, varietas baru dapat dirakit melalui introgresi gen asing tanpa melalui siklus seksual dan mengubah keseluruhan karakterr dasar tanaman. Varietas unggul juga dapat diperoleh melalui mutasi induksi dengan iradiasi sinar gamma maupun induksi somaklonal. Di dalam penelitian ini telah dilakukan pembentukan populasi dasar tanaman hias bunga potong maupun pot dengan mengaplikasikan berbagai teknik pemuliaan konvensional maupun non konvensional secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan; bahwa berbagai populasi dasar F1 sphatoglotis, vanda, dendrobium, mawar, krisan, anyelir, gladiol, sedap malam telah didapatkan dengan kombinasi karakter yang terbaik dari kedua tetuanya. Mutan positif krisan, mawar, mawar mini dan gladiol juga diperoleh melalui aplikasi iradiasi sinar gamma. Dari penelitian ini juga diperoleh varian somaklonal mawar mini dan Krisan yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kandidat varietas komersial. Kata kunci : dendrobium, vanda, spathoglotis, mawar, mawar mini, krisan, anyelir, gladiol, hibridisasi, mutasi iradiasi, variasi somaklonal sekian :)

PEMBERIAN REWARDS DAN BONUS

PEMBERIAN REWARDS DAN BONUS

Jika berbicara tentang pendidikan maka seperti halnya akan ada sepuluh hal sebagai pembahasan pokok dan seribu hal baru yang akan kita temukan dalam proses pembahasan sepuluh hal tersebut. Mengapa demikian, karena memang ilmu adalah hal luar biasa yang diberikan Tuhan dan jumlahnya tidak terbatas.
Namun dalam proses penggalianya seseorang memerlukan dorongan yang kuat dari dalam dirinya dan juga dari lingkungan, keduanya adalah hal yang tidak terpisahkan sekalipun proporsinya berbeda. dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang tersebut akan mampu mencuat dikarenakan adanya dorongan atau stimulus dari lingkungan, dan hal ini menjadi obor tersendiri dalam memicu semangat yang ada dalam diri seseorang. Karenanya lingkungan, seperti halnya teman, tetangga maupun keluarga menjadi faktor penting dan berperan dalam proses pendidikan.
Melihat dari tujuan setiap manusia adalah ingin dihargai maka, hal ini menjadi titik ukur dalam tata cara bersikap antara seorang pelajar dengan pendidik, maupun sebaliknya. Guru atau pendidik sering halnya menjadi sesuatu yang berpengaruh besar dalam kehidupan anak anak atau pelajar yang terkadang kekuatan pengaruh tersebut melebihi pengaruh peran orang tua di rumah. oleh sebab itu, profesi guru adalah hal yang patut di apresiasi dan sangat diperhatikan sebab dengan jasa itu seseorang dapat menjadi pemimpin negara dan dengan jasa itu pula seseorang mampu menjadi tercela.
Peran orang tua dan guru yang penting dalam proses pendidikan anak maka, sepatutnya guru dan orang tua memberikan dorongan yang kuat dalam setiap tahap pendidikan anak. Janganlah orang tua dan guru menganggap bahwa jenjang pendidikan semakin tinggi semakin mandiri dan tidak perlu lagi mendapat perhatian intensif dari orang tua dan guru. Pada hakikatnya setiap pelajar pada jenjang pendidikan apapun adalah sama, sama sama membutuhkan perhatian dan dorongan agar tetap mau berkembang hanya saja dengan porsi yang berbeda. Pemberian hadiah atau reward pada anak adalah sesuatu yang penting, sebab hal tersebut akan menambah semangat juga menekankan pada anak tentang kebenaran apa yang telah ia lakukan.

Reward bukan hanya berupa benda atau sesuatu yang disukai anak, namun pujian, kata kata penyemangat, maupun hanya sekedar menunjukan sikap menghargai adalah hal yang patut diberikan pada anak anak ketika mereka mampu melaksanakan tugas. Namun sebenarnya kemampuan setiap anak adalah berbeda, maka dari hal ini tidak hanya anak anak yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik yang pantas diberikan reward, setiap anak yang mau untuk menjalani proses pembelajaran adalah anak yang pantas untuk mendapatkan reward.  Sebab setiap anak adalah istimewa, siapapun mereka anak Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, remaja, mahasiswa maupun dewasa, setiap guru dan orang tua patut memberikan penghargaan dengan porsi masing masing tentunya. Janganlah sampai kiranya guru maupun orang tua melepaskan pengawasan dikarenakan usia atau jenjang pendidikan anak, sebab dalam proses hidup terdapat proses belajar dan hal ini akan terus membutuhkan bimbingan.
Pemberian reward seperti halnya asupan gizi jika sesuatu itu diberikan kurang dari asupan gizi yang dibutuhkan maka ini akan menjadi kabar buruk bagi pertumbuhan, namun jika asupan gizi diberikan secara berlebihan maka tentu saja tidak menutup kemungkinan malah akan menimbulkan penyakit. karenanya menjadi sosok panutan seperti orang tua maupun guru hendaknya memahami kekuatan emosional anak agar pemberian reward ini tidak menimbulkan sesuatu yang buruk, seperti jika anak berlebihan dalam diberi reward maka tidak menutup kemungkinan anak akan merasa puas dengan apa yang telah ia dapat, sehingga pada akhirnya anak akan berhenti bereksplorasi.
Juga sebaliknya jika pemberian reward tersebut kurang maka, tidak menutup kemungkinan juga anak akan merasa tidak dihargai dan merasa gagal, sehingga hal ini juga akan memutus semangatnya dalam berkarya. Maka tidaklah salah seseorang terkadang di anjurkan untuk menurunkan sedikit saja egonya agar mau menghargai dan belajar dengan hasil akhir memiliki kompetensi yang lebih baik lagi.

Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias Melalui Acara Rutin

Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias Melalui Acara Rutin


MELALUI PERTEMUAN RUTIN

Hasil gambar untuk siswa presentasi mengenalkan tanaman hias


 Pertemuan rutin pada area paling kecil, misalnya RT/RW dan/atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi, bisa dilakukan izin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan dan lainnya.

    Sudah saatnya anda menggunakan bantuan pihak lain, bukan jamannya lagi bekerja secara individual. Anda dapat mencari media yang memiliki tujuan sama dengan anda. Dengan begitu presentasi kalian untuk bergabung akan jauh lebih besar. Selain itu memiliki media partner akan jauh membantu anda untuk memasarkan produk anda. Jangkauan mereka lebih besar, ketika anda meminta mereka untuk menyebarkan informasi usaha anda, bisakah anda membayangkan berapa ratus ribu pasang mata yang melihat info mengenai usaha anda. Dengan begitu peluang anda akan jauh lebih besar.
    (http://gomaster1210.blogspot.co.id/2018/05/pemasaran-melalui-acara-rutin.html)

    PENGENALAN LINGKUNGAN SEKITAR

    PENGENALAN LINGKUNGAN SEKITAR

    Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi meningkatkan minat belajar mata pelajaran sosiologi dengan pengenalan lingkungan sekitar. Lokasi penelitian adalah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Babakan Kabupaten Tegal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan guru sosiologi untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI IPS terhadap mata pelajaran sosiologi dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai media dan sumber belajar sangat positif. Upaya ini dilakukan dalam bentuk karya wisata untuk mempelajari obyek tertentu, misalnya kunjungan siswa kelas XI ke makam Ki Gede Sebayu. Selain itu ada kegiatan perkemahan di sekitar makam Ki Gede Sebayu. Upaya lainnya adalah melalui kunjungan ke sekolah lain di sekitar MAN Babakan. Faktor yang menghambat penggunaan lingkungan sekitar untuk meningkatkan minat belajar siswa, yaitu faktor internal berupa kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran dan minimnya kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi pembelajaran; serta faktor eksternal berupa minimnya kesempatan bagi guru untuk menggunakan lingkungan sekitar sebagai salah satu media pembelajaran, kurangnya persiapan, pandangan skeptis dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan menghabiskan waktu, dan sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.

    (http://www.e-jurnal.com/2014/05/pengenalan-lingkungan-sekitar-untuk.html)

    Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias

    Pemasaran Langsung Budidaya Tanaman Hias

    sumber foto : http://slideplayer.info/slide/4875029/
      Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas dan kemasannya.

      Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk produk makanan awetan dari bahan hewan adalah 4p, yaitu product (produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).

    • Product (Produk)
      Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah: (i) kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen, (ii) kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, (iii) penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, (iv) penciptaan nilai tambah pada produk, dan (v) penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat)

      Pengembangan produk budi daya tanaman hias yang telah diperkenal-kan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik di harapkan dapat menjadi produk tanman hias yang lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen.
    • Price (Harga)
      Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan di antaranya, yaitu: (i) mempertimbangkan harga pokok produksi, (ii) menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik, dan (iii) melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar.

      Pada produk Budi daya tanaman Hias yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk pesaing.
    • Place (Tempat)
      Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk bisa dilakukan sebagai berikut: (i) lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen, (ii) lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen dan (iii) lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep "one stop shopping".

      Produk budi daya tanaman hias yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di tokok khusus bunga, toko yang menerima pesanan rangkaian bunga, kerja sama dengan hotel dan restoran (biasanya setiap hotel atau restoran menyajikan bunga di sudut ruangannya dan/atau di setiap kamar khusus untuk hotel.
    • Promotion (Promosi)
      Beberapa saluran promosi yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, bisa melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga bisa dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.

      Bentuk pemasaran bisa langsung atau tidak langsung, disesuaikan kebutuhan dan kondisi. Pemasaran langsung menurut Direct Marketing Assocation adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan/atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Pemasaran langsung biasanya menggunakan saluran langsung ke konsumen (Consumer direct) untuk menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.

      Pemasaran langsung untuk produk budi daya tanaman hias dapat menggunakan berbagai saluran untuk menjangkau calon pembeli dan pelanggan. Saluran itu seperti berikut.

    1. Penjualan tatap muka: adalah kunjungan penjualan lapangan.
    2. Pemasaran surat langsung: terdiri atas pengiriman tawaran, pemberitahuan, pengingat, atau barang-barang lain kepada mail, e-mail, dan voice mail.
    3. Pemasaran melalui katalog: terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih.
    4. Telemarketing: menggambarkan penggunaan operator telepon untuk pelanggan baru, untuk berkontak dengan pelanggan yang ada guna mengetahui dengan pasti level kepuasan pelanggan, atau untuk mengambil pesanan.
    5. TV dan media dengan tanggapan langsung lain: tiga cara tv dalam mempromosikan penjualan langsung: iklan tanggapan langsung, saluran belanja di rumah, dan videotxt dan tv interaktif.
    6. Pemasaran melalui kios: berupa mesin penerima pesanan pelanggan.
    7. Saluran Online Saluran terbaru dari pemasaran langsung adalah saluran elektronik. Istilah perdagangan elektronik (e-commerce) menggambarkan satu varietas luas dari perangkat lunak atau sistem komputer elektronik, seperti pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui elektronik data interchange (EDI), penggunaan faks dan e-mail untuk melakukan transaksi; penggunaan ATM, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara digital; dan penggunaan internet dan layanan online.
       Budi daya tanaman hias tentu memerlukan media yang tepat untuk sarana promosi produknya. Media promosi yang bisa digunakan untuk pemasaran produk khas daerah ini di antaranya adalah sebagai berikut.
    • Pertemuan Rutin
      Pertemuan rutin pada area paling kecil, misalnya RT/RW dan/atau komplek perumahan bisa dijadikan media promosi tanaman hias yang efektif. Jadi, bisa dilakukan izin promosi pada pertemuan tersebut. Pertemuan rutin itu bisa pertemuan PKK, dharma wanita, arisan dan lainnya.
    • Pameran/Bazar
      Saat ini banyak sekali diselenggarakan pameran/bazar, baik oleh instansi/departemen tertentu, maupun pihak swasta dan perorangan. Ajang ini bisa digunakan untuk media promosi tanaman hias yang baik. Biaya yang dikeluarkan juga biasanya tidak terlalu besar, masih sangat terjangkau oleh skala usaha kecil dan menengah (UMKM).
    • Media Sosial
      Keberadaan media sosial saat ini sudah begitu menjamur, dimana berbagai kalangan sudah sangat familiar dengan facebook, twitter, instagram dan lainnya. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk media promosi yang efektif dan efisien.

    (https://www.firde7.xyz/2017/01/prakarya-dan-kewirausahaan-pemasaran_10.html)

    Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan

    Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan


    sumber foto: http://www.ipapedia.web.id/2015/11/mengenal-budidaya-tanaman-pangan.html?m=1

      Berbagai jenis Budi Daya Tanaman Pangan sudah dijelaskan, baik oleh guru maupun oleh teman-temannya, melalui presentasi tugas yang disampaikan di depan kelas. Diharapkan sudah mendapatkan gambaran yang baik tentang wirausaha produk ini. Setiap kelompok juga sudah mempunyai produk usaha budi daya tanaman pangan, yang sudah disepakati bersama. Setelah dipilih produk yang akan dijadikan pilihan wirausahanya, kemudian dibuat perencanaan bisnisnya, sistem pengolahan yang dipilih, serta perhitungan biaya yang dibutuhkan, termasuk penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual (HJ).

      Persiapan wirausaha adalah hal penting untuk dilakukan agar semua terencana dengan baik. Setelah semua sudah disiapkan, jangan pernah ditunda untuk segera dimulai. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahawan itu seorang yang bisa menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Andakah satu diantaranya?

      Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak bisa mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Namun, seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk keluarganya.

      Pilihan berwirausaha adalah pilihan cerdas. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan/instansi, kamu sedang turut membangut membangun suatu istana. Sayangnya, istana itu bukan milik kamu. Namun, saat kita memutuskan berwirausaha, kita sedang membangun istana milik kita sendiri

    (https://www.firde7.xyz/2016/10/hasil-kegiatan-usaha-budi-daya-tanaman.html)